02 Dec

AlMarjan – Indonesia merupakan salah satu negara yang berada pada jalur cincin api. Kondisi geografis inilah yang membuat Indonesia rawan mengalami gempa bumi. Secara umum, gempa bumi dapat menimbulkan hilangnya nyawa, kerusakan bangunan, kerugian materi dan efek trauma pada orang tertentu. Untuk meminimalisasi dampak gempa bumi, perlu dilakukan simulasi mitigasi bencana.

Mitigasi bencana adalah upaya untuk mengurangi risiko bencana. Sekolah AlMarjan Terpadu menyelenggarakan kegiatan mitigasi bencana bekerja sama dengan Human Initiative pada Rabu, 30 November 2022. Kegiatan ini dilaksanakan atas arahan Bapak Zaini Mustofa selaku Kepala UPH Yayasan AlMarjan Duta Indah kepada lembaga bantuan kemanusiaan AlMarjan Care (AmCare). Pendidikan mitigasi bencana dilakukan di seluruh kelas dari jenjang TKIT, SDIT, SMPIT dan SMAIT serta diikuti oleh seluruh guru dan pegawai.

“Sekolah AlMarjan Terpadu sudah bekerja sama dengan Human Initiative sejak 2017. Kerja sama sosial ini bertujuan untuk mengedukasi murid Sekolah AlMarjan Terpadu sehingga dapat mengambil tindakan tepat untuk menyelamatkan diri ketika bencana terjadi. Bencana dapat terjadi secara alamiah maupun terjadi akibat kelalaian manusia dalam menjaga kelestarian alam. Gempa bumi merupakan bencana alam yang terjadi karena getaran di permukaan bumi akibat pelepasan energi dari bawah permukaan secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik. Sedangkan banjir merupakan bencana yang terjadi akibat manusia lalai menjaga kelestarian alam.” ungkap Bapak Zaini dalam sambutan pendidikan mitigasi bencana.

Pendidikan mitigasi bencana yang diselenggarakan di Sekolah AlMarjan Terpadu antara lain simulasi gempa bumi dan kebakaran. Kedua kegiatan ini diawali dengan penjelasan singkat dari relawan Human Initiative di Masjid Kampus AlMarjan kepada murid SMIT AlMarjan. Murid SDIT AlMarjan dan TKIT AlMarjan mengikuti sesi penjelasan sadar bencana di kelas masing-masing menggunakan SMART TV. Setelah sesi penjelasan selesai, operator membunyikan sirene tanda simulasi gempa terjadi. Para murid berjalan cepat dan tenang memperagakan cara menyelamatkan diri dari gempa dengan menutup kepala dengan kedua tangan menuju lapangan hijau AlMarjan. Selain menutup dengan tangan, ada beberapa murid yang menutup kepala dengan tangan dan tas sekolah.

Raffasya Fatih Hasbullah (murid kelas 1 SDIT AlMarjan) menanggapi simulasi gempa bumi dengan antusias. Raffasya mengaku senang dengan pelaksanaan simulasi gempa yang diselenggarakan Sekolah AlMarjan Terpadu. Dia mengaku menikmati acara simulasi gempa karena dinilai seru.

Kegiatan pendidikan mitigasi bencana di lapangan hijau dilanjutkan dengan simulasi memadamkan api oleh salah satu relawan Human Initiative bernama Pak Subur. Pak Subur memperagakan cara memadamkan api yang berkobar cukup besar dengan karung goni basah. Beberapa murid dan guru diberi kesempatan cara memadamkan api dengan karung goni basah disaksikan seluruh murid dan guru Sekolah AlMarjan Terpadu. Pak Subur juga mendemokan cara memadamkan api menggunakan alat pemadam kebakaran ringan (APAR). Sebelum menyemprotkan APAR, Pak Subur mengarahkan murid untuk menutup mulut dan hidung menggunakan masker serta menjauh dari sumber api.

“Seumur hidup, saya baru mengikuti pendidikan mitigasi bencana. Sebelumnya saya tidak pernah mengetahui cara menyelamatkan diri dari gempa bumi dan tidak tahu cara memadamkan api yang berkobar. Bagi saya, pendidikan mitigasi bencana sangat bermanfaat sekali. Terima kasih AlMarjan.“ tutur Aisyah Nurwulan, Guru SMIT AlMarjan. (PR)

Leave a Comment